Dari Abi Burdah, ia melihat Ibnu a�?Umar dan seorang penduduk Yaman yang sedang thawaf di sekitar Kaa��bah sambil menggendong ibunya di punggungnya. Orang yaman itu bersenandung,
Sesungguhnya diriku adalah tunggangan ibu yang sangat patuh.
Apabila tunggangan yang lain lari, maka aku tidak akan lari.
Orang itu lalu bertanya kepada Ibn Umar, a�?Wahai Ibnu Umar, apakah aku telah membalas budi kepadanya?a�? Ibnu Umar menjawab, a�?Engkau belum membalas budinya, walaupun setarik napas yang ia keluarkan ketika melahirkan.a�? (Adabul Mufrad no. 11;A� Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Berbuat baik kepada ibu adalah amal sholeh yang sangat bermanfaa��at untuk menghapuskan dosa-dosa. Ini artinya, berbakti kepada ibu merupakan jalan untuk masuk surga.
Jangan Mendurhakai Ibu
Dalam sebuah hadits Rasulullah r A�bersabda,
a�?Sesungguhnya Allah Taa��ala mengharamkan kalian berbuat durhaka kepada ibu-ibu kalian, mengubur anak perempuan hidup-hidup, menolak kewajiban dan menuntut sesuatu yang bukan menjadi haknya. Allah juga membenci jika kalian menyerbarkan kabar burung (desas-desus), banyak bertanya, dan menyia-nyiakan harta.a�? (Hadits shahih, riwayat Bukhari, no. 1407; Muslim, no. 593, Al-Maktabah Asy-Syamilah)
Ibnu Hajar memberi penjelasan sebagai berikut, a�?Dalam hadits ini disebutkan a�?sikap durhakaa�� terhadap ibu, karena perbuatan itu lebih mudah dilakukan terhadap seorang ibu. Sebab,ibu adalah wanita yang lemah. Selain itu, hadits ini juga memberi penekanan, bahwa berbuat baik kepada ibu harus lebih didahulukan daripada berbuat baik kepada seorang ayah, baik itu melalui tutur kata yang lembut, atau limpahan cinta kasih yang mendalam.a�? (Lihat Fathul Baari V : 68)
Sementara, Imam Nawawi menjelaskan, a�?Di sini, disebutkan kata a�?durhakaa�� terhadap ibu, karena kemuliaan ibu yang melebihi kemuliaan seorang ayah.a�? (Lihat Syarah Muslim XII : 11)
Buatlah Ibu Tertawa
A�a�?Seseorang datang kepada Rasulullah r A�dan berkata, a�?Aku akan berbaia��at kepadamu untuk berhijrah, dan aku tinggalkan kedua orang tuaku dalam keadaan menangis.a�? Rasulullah Shalallaahu a�?alaihi wa sallam bersabda, a�?Kembalilah kepada kedua orang tuamu dan buatlah keduanya tertawa sebagaimana engkau telah membuat keduanya menangis.a�? (Shahih : HR. Abu Dawud (no. 2528), An-Nasa-i (VII/143), Al-Baihaqi (IX/26), dan Al-Hakim (IV/152))
Jangan Membuat Ibu Marah
A�a�?Dari a�?Abdullah bin a�?Umar, ia berkata, a�?Ridha Allah tergantung ridha orang tua dan murka Allah tergantung murka orang tua.a�? (Adabul Mufrod no. 2. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan jika sampai pada sahabat, namun shahih jika sampai pada Nabi r A�)
Seandainya ada seorang anak yang durhaka kepada ibunya, kemudian ibunya tersebut mendoa��akan kejelekan, maka doa��a ibu tersebut akan dikabulkan oleh Allah I. Sebagaimana dalam hadits yang shahih Nabi r A�bersabda,
A�a�?Ada tiga doa��a yang dikabulkan oleh Allah I. yang tidak diragukan tentang doa��a ini: (1) doa��a kedua orang tua terhadap anaknya, (2) doa��a musafir-orang yang sedang dalam perjalanan-, (3) doa��a orang yang dizhalimin.a�? (Hasan : HR. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad (no. 32, 481/Shahiih Al-Adabil Mufrad (no. 24, 372))
Jika seorang ibu meridhai anaknya, dan doa��anya mengiringi setiap langkah anaknya, niscaya rahmat, taufik dan pertolongan Allah akan senantiasa menyertainya. Sebaliknya, jika hati seorang ibu terluka, lalu ia mengadu kepada Allah, mengutuk anaknya. Cepat atau lambat, si anak pasti akan terkena doa��a ibunya. Wal iyyadzubillaah..
Saudarikua��jangan sampai terucap dari lisan ibumu doa��a melainkan kebaikan dan keridhaan untukmu. Karena Allah mendengarkan doa��a seorang ibu dan mengabulkannya. Dan dekatkanlah diri kita pada sang ibu, berbaktilah, selagi masih ada waktua��