Mengapa Musibah Selalu Datang Menimpa Kita
Sesungguhnya semua yang menimpa manusia baik kemadaratan dan kesempitan tidak lain hal itu karena kemaksiatan yang mereka lakukan, juga karena kelalaian mereka dari melaksanakan perintah-perintah Allah I serta disebabkan mereka melupakan syariat-syariat Allah I A�. A�Allah I A�mengabadikan hal itu di dalam kitabullah agar kita bisa berhati-hati dan waspada.
Allah I A�berfirman,
a�?Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).a�? (QS. As-Syura: 30)
Dan Allah I A�juga berfirman,
a�?Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri.a�? (QS. An-Nisa: 79)
Sesungguhnya kebanyakan manusia pada hari ini, mereka hanya mengaitkan musibah-musibah yang menimpa mereka, dengan kejadian-kejadian alam semata, dengan faktor-faktor eksternal yang tidak ada kaitannya dengan kesalahan mereka sendiri. Maka, tidak ragu lagi bahwa hal itu karena kurangnya pemahaman mereka dan lemahnya keimanan mereka, dan juga karena mereka lalai dari menadaburi kitabullah dan sunah-sunah rasul-Nya.
Ketahuilah bahwasanya dibalik sebab-sebab dan faktor alam tersebut, ada juga sebab-sebab syara��i bahkan hal inilah sebab yang lebih dominan dan lebih kuat serta lebih membawa pengaruh dari terjadinya musibah-musibah yang ada tersebut. Hanya saja memang terkadang sebab-sebab dan faktor alam itu menjadi wasilah ataupun perantara dari sebuah ketetapan hukum dari sebab-sebab syara��i. Allah I berfirman,
a�?Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).a�? (QS. Ar-Rum: 41)
Hanya saja, kita wajib bersyukur atas nikmat yang telah Allah I berikan kepada umat ini, dimana umat ini tidaklah akan diadzab dan disiksa yang ditimpakan kepada umat-umat yang terdahulu, umat ini tidak akan ditimpakan dengan suatu bencana yang merata dan mematikan seluruh manusia, sebagaimana yang telah terjadi pada kaum a�?Aad, tatkala mereka dihancurkan dengan badai angin topan. Allah I tidak menjadikan umat ini binasa seperti kaum Tsamud, mereka dihujani badai dan disambar petir sehingga mereka di dalam rumah-rumah mereka menjadi bangkai yang berserakan. Allah I A�tidak menjadikan umat ini binasa seperti kaum Luth, Allah I mengirim kepada mereka hujan batu dan langit, dan membalik bangunan-bangunan mereka yang atas menjadi di bawah sehingga mereka hancur-lebur. Naudzubilla min dzalik.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari jalan Saa��ad bin Abi Waqqas t beliau berkata, a�?(Suatu hari) kami datang kepada Rasulullah r, kemudian beliau r shalat dua rakaat dan kami pun shalat bersamanya, kemudian beliau r A�bermunajat kepada Rabb-Nya dengan sangat lama, kemudian mengatakan, a�?Aku memohon kepada Rabbku tiga hal, Aku memohon agar umatku tidak dibinasakan dengan al-gharqu (banjir bandang), maka Dia-pun mengabulkannya, dan Aku memohon agar umatku tidak dibinasakan dengan sebab paceklik panjang seperti yang terjadi pada keluarga Firaun, maka Dia-pun mengabulkannya, dan aku memohon agar umatku tidak dibinasakan dikarenakan ulah sebagian mereka pada sebagian yang lain, maka Dia mencegahnya dariku.a�? (HR. Muslim 2890)
Ketahuilah bahwa bencana dan musibah yang melanda kalian dan kobaran api fitnah yang menyerbu kalian, hal itu semua karena sebab diri-diri kalian sendiri, karena sebab dosa-dosa yang kalian perbuat, maka perbaikilah setiap dosa yang kita lakukan dengan taubat dan kembali kepada Allah I dan berlindunglah dari segala fitnah, baik fitnah dunia yang berupa pembunuhan, perampokan, penindasan dan juga fitnah agama yang berupa syubhat dan syahwat yang selalu mencegah manusia dari kembali kepada agamanya yang lurus, dan menjauhkan mereka dari pelita yang dibawa para pendahulu umat yang shaleh.
Sesungguhnya fitnahnya agama itu lebih berbahaya dan lebih jelek serta lebih merusak dari sekedar fitnahnya dunia. Karena fitnah dunia hanya akan berakibat pada kerugian materi dan keduniaan, sedangkan dunia ini akan lenyap dan hilang baik cepat atau lambat, tetapi fitnah agama itulah yang akan menghancurkan dunia dan akhiratnya.
Allah I A�berfirman,
Katakanlah: a�?Sesungguhnya orang-orang yang rugi ialah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarganya pada hari kiamat.a�? Ingatlah yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.a�? (QS. Az-Zumar: 15)
Mudah-mudahan kita selalu dijaga oleh Allah I A�dari fitnah dunia dan fitnah agama dan kita dijauhkan dari bala dan musibah yang kian hari seakan musibah itu selalu berganti dan berkepanjangan. Dan mudah-mudahan kita termasuk hamba-hamba Allah I A�yang selalu bertaubat dari perbuatan-perbuatan dosa yang kita lakukan, sehingga kita termasuk orang-orang yang akan mendapatkan pertolongan-Nya baik di dunia dan di akhirat kelak. Amin.