a�?Terimakasih anakku, engkau tidak mempermalukan orang tuamua�?.
Mungkin inilah ucapan syukur seorang ayah atau ibu kepada anaknya, tatkala mendapati anaknya berlaku santun dalam pergaulan mereka. Seakan sikap santun anaknya adalah karunia besar yang bisa dipersembakan seorang anak kepada orang tuanya. Bagaimana tidak, masyarakat kita telah merasakan begitu merosotnya nilai-nilai akhlak terutama pada kaum muda.
Maka, bila didapati seorang pemuda yang masih menjaga keluhuran akhlaknya, akan dinilai oleh masyarakat sebagai suatu keluarbiasaan. Bahkan mungkin mereka akan merasa heran. Bahwa di jaman ini, masih ada pemuda yang menjaga norma-norma.
Salah satu kemerosotan akhlak yang terjadi adalah minimnya rasa hormat kaum muda kepada yang lebih tua. Mulai dari sikap, tindak tanduk, serta ucapan, banyak yang dinilai keluar dari adab dan budi pekerti yang luhur.
 
Lho, bukannya semua makhluk itu sama kedudukannya di sisi Allah Subhanahu wa Taala?
Yang membedakan adalah ketakwaannya? Tepat. Ini benar. Tapi, dengan memosisikan orang yang lebih tua sama dengan yang muda dalam pergaulan, tanpa ada bentukA� penghormatan kepada mereka, maka ini salah paham. Hal ini jauh dari nilai kebenaran. Sebab, sikap menghormati kepada yang lebih tua adalah salah satu wujud ketakwaan itu sendiri. Karena ini adalah perintah Allah dan RasulNya.
 
Dalam islam, kaum muda memiliki kewajiban untuk menghormati yang lebih tua. Bukankah berbagai manfaat dan kemajuan yang dicapai oleh suatu bangsa tidak lepas dari jasa orang-orang tua mereka? Lebih-lebih lagi bila ternyata Allah Subhanahu wa Taala telah mewajibkannya. Rasulullah Shallallahu a�?alaihi wa sallam bersabda:

O?U?U�UZU� U�U?U�U� O?U?O�U�U�UZO�U�U? O�U�U�U�U? O?U?U?U�O�UZO�U�UZ O�U?US O�U�O?UZU�USU�O?UZO�U? O�U�U�U�U?O?U�U�U?U�U?

a�?Sebagian dari tanda memuliakan Allah, yaitu menghormati orang muslim yang telah beruban.a�?A�(HR. Abu Dawud dan dihasankan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih At-Tarhib)
Dalam hadits ini disebutkan bahwa seorang tidak dikatakan dapat memuliakan Allah Subhanahu wa Taala bila ia tidak memuliakan orang-orang yang telah tua. Ini menunjukkan bahwa beradab dalam bergaul kepada orang yang lebih tua sangat ditekankan oleh Allah Subhanahu wa Taala.
Sebagai seorang muslim, hendaknya meyakini bahwa menaruh hormat kepada yang lebih tua bukanlah sekadar adat istiadat dan budaya saja. Namun, ia juga merupakan tuntunan syariat yang mesti dijalani sebagai suatu ibadah, Rasulullah Shallallahu a�?alaihi wa sallam bersabda:

U�UZU�U� U�UZU�U� USUZO�U�O�UZU�U� O�UZO?U?USU�O�UZU�UZO� U?UZUSUZO?U�O�U?U?U� O�UZU�UZU� U?UZO?U?USO�UZU�UZO� U?UZU�UZUSU�O?UZ U�U?U�UZU�O�

a�?Barangsiapa tidak menyayangi anak kecil kami dan tidak mengenal hak orang tua kami maka bukan termasuk golongan kami.a�? (HR. Al-Bukhari dalam Al-Adab, lihat Shahih Al-Adab Al-Mufrad no. 271)
 
Rasulullah Shallallahu a�?alaihi wa sallam mengancam setiap generasi muda yang tidak memerhatikan hak orang yang lebih tua dengan sebutan bukan dari golongan kami. Ini adalah ancaman keras bagi siapa saja yang melakukannya. Disebutkan pula bahwa Yahya bin Saa��id Al-Madani rahimahullah berkata, a�?Telah sampai berita kepada kami bahwa siapa saja yang menghinakan orang yang sudah tua, maka ia tidak akan mati sampai Allah Subhanahu wa Taala mengutus seorang yang menghinakannya di saat dia telah tua.a�?
 
Beradab kepada orang yang lebih tua juga telah diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu a�?alaihi wa sallam dalam banyak kesempatan. Rasulullah Shallallahu a�?alaihi wa sallam sering mendahulukan orang yang lebih tua umurnya dari yang muda. Salah satunya berupa perintah untuk menjadikan imam shalat dari kaum tua. Sebagaimana hadits yang artinya,
a�?Bila waktu shalat telah tiba, hendaklah salah seorang kalian mengumandangkan adzan dan orang yang paling tua mengimami shalat kalian.a�? (HR. Al-Bukhari).
Yaitu apa bila ada beberapa orang yang hafalan Al Qurannya sama, keilmuan agamanya sama, maka yang jadi imam adalah yang paling tua.
 
Demikian A�pula dalam hal pemberian, Rasulullah Shallallahu a�?alaihi wa sallam juga mendahulukan orang tua dari yang muda. Sebagaimana tercermin dari hadits artinya, a�?Sesungguhnya Jibril memerintahkan aku untuk memberikan kepada yang paling tua.a�? (HR. Abu Dawud dari sahabat Abdullah bin Umar Radhiyallahu a�?anhu, disahihkanoleh Asy Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam Sahih Sunan Abi Dawud).
 
Demikian besarnya hak-hak orang yang sudah tua. Dan cukuplah ancaman keras terhadap orang yang menyepelekan hal ini membuat kita berhati-hati darinya. Semoga Allah Subhanahu wa Taala memberikan petunjuk kepada kita untuk senantiasa menunaikan kewajiban-kewajiban sesuai dengan haknya. Amin.A�
Wallahu aa��lam.A�[Hammam].
 
Sumber : MajalahA�Tashfiyah