Pemimpin Haruslah Amanat
Sifat amanat ini sangat kurang untuk saat ini, di antara bentuk ketakwaan seorang hamba kepada Allah Taa��ala adalah dengan menjalankan dan menjaga amanah yang dipikulnya. Baik amanah yang berkaitan dengan kewajiban kepada Allah Taa��ala seperti shalat, berwudhu, membayar zakat dan yang lainnya, maupun yang berkaitan dengan kewajiban kepada sesama manusia.
Dari Abu Dzarr pula, ia berkata, a�?Wahai Rasulullah, mengapa engkau tidak memberiku kekuasaan?a�? Lalu beliau memegang pundakku dengan tangannya, kemudian bersabda,
USUZO� O?UZO?UZO� O�UZO�U�U? O?U?U�U�UZU?UZ O�UZO?U?USU?U? U?UZO?U?U�U�UZU�UZO� O?UZU�UZO�U�UZO�U? U?UZO?U?U�U�UZU�UZO� USUZU?U�U�UZ O�U�U�U�U?USUZO�U�UZO�U? O�U?O?U�U�U? U?UZU�UZO?UZO�U�UZO�U? O?U?U�O�U�UZ U�UZU�U� O?UZO�UZO�UZU�UZO� O?U?O�UZU�U�U?U�UZO� U?UZO?UZO?U�UZU� O�U�U�UZO�U?U� O?UZU�UZUSU�U�U? U?U?USU�UZO�
a�?Wahai Abu Dzarr, sesungguhnya engkau adalah orang yang lemah. Dan kekuasaan itu adalah amanah, dan kekuasaan tersebut pada hari kiamat menjadi kehinaan dan penyesalan, kecuali bagi orang yang mendapatkan kekuasaan tersebut dengan haknya dan melaksanakan kewajibannya pada kekuasaannya itu.a�? (HR. Muslim no. 1825).
Hadits di atas menunjukkan bahwa tidak layak kepemimpinan atau kekuasaan diberikan pada orang yang lemah yang tidak punya kapabilitas, yang bukan ahli di dalamnya.
Lihatlah perintah Allah Taa��ala dalam menunaikan amanat,
O?U?U�U�UZ O�U�U�U�UZU�UZ USUZO?U�U�U?O�U?U?U?U�U� O?UZU�U� O?U?O�UZO?U�U?U?O� O�U�U�O?UZU�UZO�U�UZO�O?U? O?U?U�UZU� O?UZU�U�U�U?U�UZO�
a�?Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanyaa�? (QS. An Nisaa��: 58)
Kalau sudah pernah berjanji untuk menunaikan amanat, maka tunaikanlah,
O?UZO?U�U? O�U�O?UZU�UZO�U�UZO�UZ O?U?U�UZU� U�UZU�U? O�O�U�O?UZU�UZU�UZU?UZ
a�?Tunaikanlah amanat kepada orang yang menitipkan amanat padamu.a�? (HR. Abu Daud no. 3535 dan At Tirmidzi no. 1624, hasan shahih)
Ketahuilah bahwa orang yang berkhianat terhadap amanat pun menyandang salah satu sifat munafik. Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu a�?alaihi wa sallam bersabda,
O?USUZO�U? O�U�U�U�U?U�UZO�U?U?U�U? O�UZU�O�UZO�U? O?U?O�UZO� O�UZO?UZU�O�UZ U?UZO�UZO?UZ O? U?UZO?U?O�UZO� U?UZO?UZO?UZ O?UZO�U�U�UZU?UZ O? U?UZO?U?O�UZO� O�O�U�O?U?U�U?U�UZ O�UZO�U�UZ
a�?Tiga tanda munafik adalah jika berkata, ia dusta; jika berjanji, ia mengingkari; dan ketika diberi amanat, maka ia ingkara�? (HR. Bukhari no. 33 dan Muslim no. 59).
Imam Nawawi rahimahullah berkata, a�?Hadits ini menerangkan tanda munafik, yang memiliki sifat tersebut berarti serupa dengan munafik atau berperangai seperti kelakuan munafik. Karena yang dimaksud munafik adalah yang ia tampakkan berbeda dengan yang disembunyikan. Pengertian munafik ini terdapat pada orang yang memiliki tanda-tanda tersebuta�? (Syarh Muslim, 2: 47).
Ibnu Katsir rahimahullah berkata, a�?Menunaikan amanat yang dimaksudkan adalah umum mencakup segala yang diwajibkan pada seorang hamba, baik hak Allah atau hak sesama manusiaa�? (Tafsir Al Qura��an Al a�?Azhim, 4: 124).
Syaikh As Saa��di rahimahullah berkata, a�?Amanat adalah segala sesuatu yang diemban oleh seseorang yang diperintahkan untuk ditunaikan. a��. Para fuqoha menyebutkan bahwa orang yang dibebankan amanat, hendaklah ia benar-benar menjaganya. Mereka berkata bahwa seseorang tidak disebut menunaikan amanat melainkan dengan menjaganya, dan hukumnya adalah wajib.a�? (Taisir Al Karimir Rahman, 183).
a�?Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan janganlah kalian mengkhianati amanah-amanah yang dipercayakan kepada kalian, sedang kalian dalam keadaan mengetahui.a�? (Al-Anfal: 27)
Kepemimpinan dan kekuasaan adalah amanat yang sangat berat dan berbahaya. Siapa yang diberi amanat hendaknya ia benar-benar menjalankannya dan jangan bersifat khianat. Jika ia menjalaninya dengan benar dan punya kapabilitas di dalamnya, maka ia akan mendapatkan keutamaan yang besar berupa naungan Allah pada hari kiamat kelak.
Sumber: [dari beberapa situs web dan sosial media yang tersebar luas]