Hari-hari berlalu dengan cepat, tak terasa sebentar lagi kita akan bertemu dengan bulan Dzulhijjah yang dikenal dengan bulan Haji atau bulan Kurban. Alhamdulillah, Allah Azza wa Jalla masih memberikan kita nikmat sehat dan umur panjang, semoga kita dapat mensyukuri nikmat-nikmat yang ada dengan meningkatkan ketakwaan pada Allah Ta’ala.

Di antara bulan-bulan yang penuh dengan keistimewaan adalah bulan Dzulhijjah, lebih khusus lagi sepuluh hari pertama dan hari tasyriqnya (11, 12, dan 13 DzulHijjah), kaum muslimin beramai-ramai menyembelih hewan kurban dalam rangka bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, Kemudian daging sembelihan itu dibagikan kepada fakir miskin, tetangga, dan orang yang berhak selainnya untuk berbagai rasa antar sesama.

Allah Azza wa Jalla berfirman, “Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-Baqarah/2: 195)

Keutamaan ibadah kurban telah disebutkan dalam Al-Qur`an, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, “Katakanlah, sesungguhnya shalatku, sesembelihanku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah).” (QS. Al-An’am/6: 162-163)

Keutamaan berkurban dapat diuraikan sebagai berkut:

1. Berkurban merupakan syiar-syiar Allah

Hal ini sebagaimana yang telah disebutkan dalam firman Allah subhanahu wa ta’ala pada surah Al-Hajj/22 ayat 36. “Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syi’ar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat). Kemudian apabila telah roboh (mati), maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah menundukkan untua-unta itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu bersyukur.”

2. Berkurban merupakan bagian dari Sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam

Sebab, beliau shallallahu alaihi wa sallam telah menganjurkan dan melaksanakannya. Maka dari itu, setiap muslim yang berkurban seyogianya mencontoh beliau dalam pelaksanaan ibadah yang mulia ini.

3. Berkurban termasuk ibadah yang paling utama.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, “Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu dan sembelihlah hewan kurban.” (QS. Al-Kautsar/108: 2)

Sisi keutamaannya adalah Allah subhanahu wa ta’ala menggandengkan ibadah berkurban dengan ibadah shalat yang merupakan rukun Islam kedua.

Kurban Lebih Utama Dari Shadaqah

Berkurban lebih afdhal daripada shadaqah walaupun yang senilai dengan harganya. Karena kurban adalah syiar Islam yang agung dan juga syiar para nabi terdahulu. Kalau seandainya shadaqah yang senilai dengan kurban itu lebih utama niscaya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam akan menjelaskan kepada umatnya baik dengan perkataan atau perbuatannya, demikianlah penjelasan dari para ulama.

Al-Imam Ibnu Qayyim rahimahullah berkata: “Berkurban dengan memperhatikan ketentuannya, lebih utama dari pada shadaqah yang senilai dengannya. (Lihat Ahkam al-Udhhiyah wadz dzakah, karya asy-Syaikh al-Utsaimin rahimahullah)

“Penyembelihan yang dilakukan di waktu mulia lebih afdhol daripada sedekah senilai penyembelihan tersebut. Oleh karenanya jika seseorang bersedekah untuk menggantikan kewajiban penyembelihan pada manasik tamattu’ dan qiron meskipun dengan sedekah yang bernilai berlipat ganda, tentu tidak bisa menyamai keutamaan udhiyah.”

Jumhur (mayoritas) ulama berpendapat, hukum menyembelih hewan kurban adalah sunnah muakkadah (sangat ditekankan). Mereka berhujjah dengan riwayat Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika masuk 10 Dzul Hijjah dan salah seorang dari kalian berkeinginan menyembelih kurban, maka janganlah dia mengambil (memotong) rambutnya dan kulitnya (termasuk kuku) sedikitpun.” (yakni rambut/kuku dari orang yang berkurban).” (HR. Muslim no. 1977)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Katakanlah, jika kalian benar-benar cinta kepada Allah, maka ikutilah aku (Rasulullah), niscaya Allah akan mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian.” (QS. Ali-Imran/3: 31)

Berapa hewan kurban untuk satu keluarga?

Satu keluarga cukup baginya berkurban dengan seekor kambing. Shahabiyah Zainab binti Humaid radhiyallahu ‘anhum berkata: “Dahulu Rasulullah berkurban dengan seekor kambing untuk seluruh keluarganya.” (HR. Al-Bukhari no. 6784)

Atha’ bin Yasar bertanya kepada shahabat Abu Ayub al-Anshari radhiyallahu ‘anhu: bagaimana pelaksanaan kurban di masa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam? Beliau menjawab, “Seseorang biasa berqurban dengan seekor kambing (diniatkan) untuk dirinya dan satu keluarganya. Lalu mereka memakan qurban tersebut dan memberikan makan untuk yang lainnya.” (HR. Tirmidzi no. 1505 dan Ibnu Majah no. 3147. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Baik 1 kambing maupun 1/7 sapi asalkan syaratnya:
Pertama, Tinggal bersama atau satu rumah.
Kedua, Istri atau masih kerabat walau jauh kekerabatannya.
Ketiga, Yang diniatkan dalam pahala adalah orang yang wajib dinafkahi seperti kedua orang tua dan anaknya yang masih kecil atau sebagai hadiah untuk satu keluarga yang ada seperti paman atau saudara dalam satu rumah.

Abu Bakr bin Muhammad bin ‘Abdul Mu’min -semoga Allah merahmati beliau- berkata, “Qurban itu adalah sunnah kifayah. Maksudnya, jika satu anggota keluarga sudah melakukannya, maka semuanya telah memenuhi yang sunnah. Seandainya tidak ada yang berqurban dalam satu keluarga, hal itu dimakruhkan. Namun tentu saja yang dikenakan di sini adalah orang yang merdeka dan berkemampuan.” (Kifayah Al-Akhyar fi Halli Ghayah Al-Ikhtisar, hlm. 579)

Bagi keluarga yang tergolong mampu, InsyaAllah bismillah. Ikhlas untuk Allah berqurbanlah baik dengan seekor kambing ataupun patungan 1/7 sapi, semoga Allah berkahi rezekinya sekeluarga. Aamiin

Allah Azza wa Jalla  berfirman Dan beribadahlah kepada Rabbmu sampai datang kepadamu yang diyakini (kematian) (QS. Al-Hijr/15: 99).

Bagi yang ingin memesan hewan Qurban bisaa chat ke wa.me/6281337182911
(Admin LAZKU Bali)