Hampir semua dari kita tentuA�tahu bahwa bumi yang kita diami ini berotasi dan berevolusi, sehinggaA�terjadilah siang a�� malamA�dan berjalannya hitunganA�bulan demi bulan sehingga genap 1 tahun.A�Namun jika ditanya, dari manakah anda mengetahui hal tersebut ? Mungkin sebagian besar A�dari kita akan menjawab bahwa informasi mengenai hal tersebut didapatkan dari penjelasan guru/buku-buku teksA�ilmiahA�dan dokumentasi baik foto maupun film yang didapatkan dengan menggunakan peralatan canggih buatan manusia.
Namun tahukah anda bahwaA�informasi mengenaiA�rotasi dan evolusi bumi A�iniA�telah di jelaskan di dalam Al Quran jauh sebelum textA�book dan dokumentasi ilmiah buatan manusia itu adaA�?A� Berikut adalah beberapa kutipan ayat yang dapat merepresentasikan/menjelaskan mengenai hal tersebut.
a�? Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal a�? (QS. Ali Imran 3 : 190)
Ayat di atas memberikan gambaran kepada kita, bahwa siang dan malam yangA�terjadi adalah karena bumi yang mendapatkan sinar dari matahari tersebut berputar pada porosnya (berotasi) dimana siang dan malam tersebut berlangsung berulang-ulang dalam 1 siklus, yakni 24 jam.
a�?Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tuaa�? a�?A� a�� tidak mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. dan masing-masing beredar pada garis edarnyaa�? (QS. Yassin : 39 a�� 40)
Dari ayat di atas dapat dipahami bahwa bumi berevolusi mengelilingi matahari menurut garis edarnya dan bukan matahari yang beredar mengelilingi bumi. Hal iniA�dapat dijelaskanA�secara logika, dimanaA�jika matahari yang bergerak mengelilingi bumi maka bentuk manzilah-manzilah bulan tentunya akan mengalami perubahan dalam 24 jam. Bulan adalah satelit bumi yang turut bersama bumi di dalam berevolusi mengelilingi matahari, dimana bumi dan bulan sama-sama mendapatkan sinarnya dari matahari.
KecepatanA�Rotasi dan Evolusi Bumi
Untuk mengukur kecepatan suatu objek atau benda tentu di perlukan titik referensi, atau titik acuan. Sebagai ilustrasi Jakarta a�� Milan A�dengan jarak 10.000 km di tempuh 10 jam dengan pesawat, kecepatan pesawat 1000 km/jam.
Begitu juga dengan Bumi, titik acuannya dapat diambil dari sumbunya (Bumi berotasi) dan dari matahari (Bumi mengelilingi matahari)
Kecepatan Bumi bergerak pada sumbunya sekitar 1.670 km/jam, hampir 3 kali lipat kecepatan Pesawat Terbang.
Kecepatan Bumi bergerak mengelilingi Matahari sekitar 108.000 km/jam atau sekitar 150 kali lipat lebih cepat dari pesawat.
Kenapa kita tidak merasakan atau terlempar kalau Bumi bergerak demikian cepat ?
Pertanyaan di atas tentu terpikir oleh kita, mari kita jawab satu persatu.
Untuk menggerakan suatu benda di butuhkan gaya (F). Gaya selalu berkaitan dengan akselerasi atau percepatan (a).
Kenapa kita tidak merasakan pergerakan bumi karena gerakan bumi konstan.
Contohnya :
SaatA�kita naik pesawat dan tidak melihat keluar, pastiA�kita merasa tidak bergerak bukan ? A�begitu juga kita di dalam Bumi.
Kenapa kita tidak terlempar sedangkan Bumi berputar demikian cepat, karena percepatan Bumi terhadap sumbunya sekitarA�A�0,03392 m/dt^2, terhadap matahari sekitarA�0,005929 m/dt^2A�di bandingkan dengan grafitasi Bumi 9,8 m/dt^2.